Apa itu Autis?

Pernahkah melihat anak
dengan sikap yang cenderung tidak mempedulikan lingkungan dan orang-orang di
sekitarnya, seolah menolak berkomunikasi dan berinteraksi, serta seakan hidup
dalam dunianya sendiri? Sikap ini adalah Autis/Autisme.
Apa itu autis? Autisme
adalah kategori ketidakmampuan yang ditandai dengan adanya gangguan dalam
komunikasi, interaksi sosial, gangguan indriawi, pola bermain dan perilaku
emosi. Ciri Anak Autis mulai
terlihat sebelum anak-anak berumur tiga tahun.
Autisme
adalah gangguan otak yang membuat penderitanya sulit berinteraksi/berkomunikasi.
Penyebabnya adalah gangguan neurobiologis yang mempengaruhi fungsi otak
sedemikian rupa sehingga anak tidak mampu berinteraksi dan berkomunikasi dengan
dunia luar secara efektif.
Gejala auits dapat berbeda-beda, ada yang
hiperaktif, agresif, pasif, bahkan ad ayang menyakiti diri. Sulit memang,
terkadang anak menangis, tertawa, dan marah-marah. Mempertahankan
satu minat atau lebih dengan cara yang sangat khas dan berlebihan.
Terpaku pada
suatu kegiatan yang ritualistik atau rutinitas yang tidak ada gunanya, Ada
gerakan-gerakan aneh yang khas dan diulang-ulang, Seringkali sangat terpukau
pada bagian-bagian benda.
Autisme dapat terjadi
pada siapa saja. Tidak ada diskriminasi bagi mereka yang autis. Tidak semua
memiliki IQ yang rendah, bahkan dapat sekolah sampai kuliah.
Menurut Autism
Research Institute di San Diego, jumlah individu autistik pada tahun 1987
diperkirakan 1:5000 anak.
Jumlah ini meningkat dengan sangat pesat dan pada
tahun 2005 sudah menjadi 1:160 anak. Di Indonesia belum ada data yang akurat
karena belum ada pusat registrasi untuk autisme.
Penyebabnya
belum diketahui dengan pasti. autisme bukan terpengaruh dengan pola asuh yang
salah. Penelutianpun lebih menekankan pada kelainan biologis dan neurologis
otak, faktor genetik dan gangguan kekebalan.
Setelah kita mengetahui apa itu
autis, hendaknya kita tidak boleh mencemooh orang dengan sebutan tersebut.
Sempat populer di Indonesia, mencemooh orang yang sedang serius atau melakukan
sesuatu tanpa memperdulikan orang lain, dikatakan autis.
Padahal orang tersebut
tidak memiliki kelainan otak. Jika kepada orang yang normal tidak boleh
mengatakan tersebut, maka kepada penderita hendaknya tidak dilakukan pula. Karena
dapat menyakiti hati orang tua dan keluarga penderita. Semoga artikel ini
bermanfaat untuk menambah pengetahuan pembaca.