Apa itu Simpati?

Jika
artikel sebelumnya membahas empati, sekarang kita akan membahas simpati. Apa
itu simpati? Bukan, bukan itu, bukan provider selular yang kerap kita gunakan.
Simpati sini masih soal perasaan.
Simpati adlah suatu proses kejiwaan di mana
seorang individu merasa tertarik pada seseorang atau sekelompok orang karena
sikap/penampilannya, wibawa atau perbuatannya. Jadi berbeda dengan empati yang
lebih kepada momentum atau keadaan seseorang yang memaksa kita untuk menanamkan
kepedulian.
Simpati
lebih condong kepada suatu keinginan untuk belajar dari pihak tersebut yang
dianggap melebihi kita (baik secara jabatan strata ekonomi, dll).
Biasanya saat
kita memiliki rasa simpati kepada suatu orang atau organisasi, kita akan rela
berkorban walaupun tidak besar. Akan tetapi kita memiliki kepedulian terhadap
hal yang menjadi simpati kita. Simpati terbagi menjadi dua: 1. Simpati searah,
2. Simpati timbal balik.
Simpati
searah merupakan simpati yang tidak menghasilkan hubungan kerja sama. Misalnya
kalian bersimpati kepada artis, tapi artis tersebut tidak menyadari bahwa
kalian bersimpati kepadanya.
Sedangkan timbal balik, dapat mengahasilkan suatu
hubungan missal; kalian adalah pemain basket, lalu bersimpati kepada pelatih
kalian, dan begitupun sebaliknya. Maka, akan terjadi timbal balik yang
sempurna antara pelatih basket dan pemain basket.
Tapi
dengan adanya dua jenis simpatisan tersebut, bukan berarti kita dapat dengan
mudah memilih salahsatu dari kedua hal itu. Karena seperti diketahui, rasa
simpati berasal dari hati seseorang dan menciptakan magnet saat menghampiri
hati kita.
Kebanyakan rasa simpati ini timbul saat kita bertemu dengan orang
yang memang telah lama menjadi kriteria yang kita harapkan. Bisa jadi orang
tersebut tidak menyadari sikap, penampilannya, gaya bertuturnya akan membuat
kalian simpati.
Demikianlah
artikel mengenai apa itu simpati. Yang jelas susah diungkapkan dengan
kata-kata,hhe. Eh iya, simpati berbeda dengan jatuh cinta, walaupun dapat
memicu terjadinya rasa sayang.
Bisa saja kita bersimpati karena orang tersebut
pintar dan rajin menabung. Rasa simpati ini tidak selalu berakhir dengan
keadaan saling mencintai. Tapi, kepada guru, orangtua, saudara, teman, dan
bintang film, pun dapat muncul dengan sendirinya.