Arti Peribahasa Ada Gula Ada Semut, Apa Artinya?
Artikel
kali ini akan membahas arti peribahasa ada gula ada semut. Penggunaan
peribahasa ini ada pada beberapa konteks, jadi tidak hanya memiliki arti pada
satu kondisi saja. Hmm, bingung?
Jadi
begini, arti peribahasa ada gula ada semut dapat digunakan pada keadaan bila:
- Disebuah Desa tertentu ada seorang saudagar kaya, dia sering membagikan bahan-bahan makanan dan kebutuhan sehari-hari. Setiap hari rumahnya akan dipenuhi oleh tetangga-tetangga yang mengharapkan hadiah tersebut.
Dalam
hal ini, para tetangga adalah semut dan hadiah dari saudagar itu adalah
gula-nya, yang menarik para semut untuk datang.
- Sewaktu SMA Lita sering sekali didekati para cowok-cowok, bahkan cowok dari lain sekolah pun kerap datang menyambanginya hanya untuk berkenalan.
Nah,
contoh yang kedua ini juga bisa dikatakan ada gula ada semut, karena Lita yang
cantik itu berperan bak gula yang mengundang semut-semut (Para cowok) untuk
datang.
Penjelasan
tentang peribahasa ini adalah, gula merupakan bahan pemanis dalam setiap
makanan. Tentu kita melakukan kegiatan makan setiap hari dan tidak jarang kita
mendapatkan makanan yang manis. Rasa manis terdapat pada permen, kue, dan masih
banyak lagi.
Gula adalah suatu karbohidrat
sederhana yang menjadi sumber energi, dipergunakan untuk membuat rasa makanan
atau minuman menjadi manis. Gula juga merupakan komoditi perdagangan utama.
Jenis Gula, tentu kalian sudah mengetahuinya,
ada gula pasir, gula merah, gula tebu, dan masih ada jenis lainnya. Eh kok jadi
jelasin gula! Sebenernya analogi ini sangat mudah dimengerti.
Mengingat semut
yang sangat menyukai gula dan sering kita lihat mengerubuninya, jelas pribahasa
ini dapat mendapat singkronisasi pada kehidupan nyata serupa kegiatan semut
tersebut.
Jadi jika kita ingin dikerubuni seperti gula, bertingkahlah manis,
agar semut datang menghampiri kita,hha. Akan tetapi bila kalian melakukan hal
yang tidak baik dan kalian dikeroyok oleh orang banyak, dalam momen itu pun
kalian berperan sebagai gula pula, konteks gula dalam peribahasa ini tidak
selalu sama dengan gula yang manis.
Demikian artikel ini, semoga bermanfaat bagi
pembaca sekalian.