Kepanjangan BPUPKI

Jika kalian
adalah seorang yang mengerti sejarah Nasional, tentu kalian tahu BPUPKI. Buat
yang belum tahu, santai saja karena se.amatir.men akan menjawabnya. Malu bertanya hal-hal sepele? Klik aja
sepele.
Kepanjangan
BPUPKI adalah Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Kok
kemerdekaan Indonesia pake ada yang menyelidiki segala? BPUPKI ini dibentuk
oleh Jepun, eh Jepang.
Badan ini
dibentuk atas janji Jepang terhadap Indonesia untuk membantu proses kemerdekaan
Bangsa ini. Kepanjangan BPUPKI versi jepang adalah Dokuritsu Junbii Chosakai.
Anggota BPUPKI
adalah 62 orang yang diketuai oleh Dr. Kanjeng Raden Tumenggung Radjiman
Wedyodiningrat, wakil ketuanya seorang Jepang bernama Ichibangase Yosio.
Oke kita
lanjutkan kepada tugas BPUPKI, tugasnya adalah mempelajari dan menyelidiki
hal-hal yang berkaitan dengan aspek-aspek politik, ekonomi, tata pemerintahan,
dan hal-hal yang diperlukan dalam usaha pembentukan negara Indonesia merdeka.
Selama BPUPKI
berdiri, telah dilakukan dua sidang resmi dan pertemuan-pertemuan yang tidak
resmi. Pada 28 Mei 1945 diadakan upacara pelantikan sekaligus pembukaan
persidangan BPUPKI yang pertama.
Di
selenggarakan di gedung "Chou Sangi In" yang pada masa Belanda
bernama "Volksraad" sampai kini berganti nama lagi menjadi
"Gedung Pancasila, di jalan Pejambon-Jakarta. Sidang pertama ini membahas
rumusan negara Indonesia (bentuk negara, fiolsafah negara, dll).
Sidang yang
berlangsung selama empat hari ini bertujuan membuat negara Indonesia yang
benar-benar tepat. Salah satu agendanya adalah mendengarkan pidato dari tokoh
pergerakkan nasional Indonesia. Mereka mengajukan pendapat mengenai dasar
negara Indonesia.
Yang berpidato
adalah Mr. Prof. Mohammad Yamin, Prof. Mr. Dr. Soepomo, dan Ir. Soekarno.
Gagasan rumusan lima sila yang dikemukakan oleh Ir. Soekarno tersebut yang kita
kenal dengan nama Pancasila.
Persidangan
BPUPKI ini dikenang dengan sebutan detik-detik
lahirnya pancasila yang pada tanggal 1 Juni selalu diperingati dengan hari
lahirnya Pancasila. Karena sidang pertama belum dianggap melahirkan suatu
bentuk negara yang benar-beanr tepat, maka dibentuk Panitia Sembilan.
Tujuannya
untuk menggodok hasil sidang pertama. Anggota adalah Ir. Soekarno (ketua), Drs. Mohammad Hatta
(wakil ketua), Mr. Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo
(anggota), Mr. Prof. Mohammad Yamin, S.H. (anggota), Kiai Haji Abdul Wahid Hasjim (anggota), Abdoel Kahar
Moezakir (anggota), Raden Abikusno
Tjokrosoejoso (anggota), Haji Agus Salim (anggota), Mr. Alexander
Andries Maramis (anggota).
Akhirnya Panitia Sembilan melahirkan yang dinamakan Piagam Jakarta. Piagam jakarta adalah Gentlement Agreement, sebuah rancangan asas dan tujuan Indonesia.
Dan rancangan tersebut dimatangkan dalam persidangan BPUPKI yang kedua pada 10
juli 1945.
BPUPKI
dibubarkan pada 7 Agustus 1945 karena tugasnya telah selesai. Akhirnya
digantikan oleh PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau bahasa
Jepangnya: Dokuritsu Junbi Inkai.
Tugas PPKI
adalah meresmikan pembukaan serta batang tubuh Undang-undang Dasar 1945 dan
melanjutkan hasil kerja BPUPKI, mempersiapkan pemindahan kekuasaan dari pihak
Jepang kepada bangsa Indonesia.