Ibu Kota Vietnam

Teman, sini aku beri
tahu. Aku ingin menjadi duta negara Indonesia untuk perwakilan di ASEAN. Kan
keren tuh, kalau aku jadi duta negara Indonesia di ASEAN. Coba saja bayangkan, semua
orang akan mengenal namaku, sebagai seorang duta negara. Mereka akan
menghormatiku dan mengagumiku.
Namun, sayangnya aku
belum menguasai benar tentang negara – negara di ASEAN. Bahkan, aku sering lupa
tentang ibu kota Vietnam. Hmm..bakalan memalukan deh kalau misalkan ada seleksi
duta bangsa, terus pertanyaannya tentang wawasan umum. Wawasan itu berhubungan
dengan “ibu kota Vietnam”.
Sedangkan, aku masih
sering mengalami amnesia untuk “ibu kota Vietnam”. Kan, tidak asyik sekali itu.
Jadi, aku mulai sekarang harus mengingat – ingat terus tentang “Ibu kota
Vietnam”. Di setiap sudut ruanganku, selalu aku tuliskan
IBU KOTA VIETNAM ADALAH HANOI
Betapa aku sangat
berharap sekali, menjadi duta negara. Sampai akhirnya aku tuliskan di setiap
sudut – sudut di kamarku. Semuanya hanya demi kamu! Duta negara.
Sebenarnya kalau
diperhatikan lagi, kata Hanoi itu tidak jauh beda dengan kata madu dalam bahasa
inggris, yaitu Honey. Yah, walaupun
beda – beda tipis gitu. Tapi bisa mempermudah ingatanku kok.
Coba saja diperhatikan.
Setiap kali lihat madu. Aku selalu ingat honey. Nah, ketika ingat honey, aku
jadi ingat Hanoi. Ketika aku ingat Hanoi, aku jadi ingat Ibu Kota Vietnam.
Simpel kan, untuk
mengingatnya. Tapi lihat proses untuk mengingatnya bro. Tidak pendek, tapi
panjang. Tapi itu bukan persoalan. Karena aku harus mencari cara untuk
mengingatnya. Kalau tidak begitu, aku akan amnesia terus. Terus kapan aku jadi
duta bro? Makanya, cara itu aku tempuh, bukan bermaksud lain sih. Aku cuma
ingin membantu diriku untuk mengingat.