Peribahasa adalah hal yang menarik untuk dipelajari.
Bagaimana tidak? Dengan menggunakan bahasa yang sederhana, suatu kalimat
peribahasa bisa mengandung makna yang unik dan seringkali berisi hal - hal yang bijak untuk dipelajari.
Ada banyak peribahasa dalam bahasa Indonesia yang biasa
dikenal. Nah, salah satu peribahasa populer yang sering dipakai adalah
peribahasa bagai air di daun talas. Sudah pernah mendengar tentang peribahasa
yang satu ini? Peribahasa ini terbilang cukup populer dan menarik loh.
Apa sih arti peribahasa bagai air di daun talas?
Sudah tahu apa itu daun talas? Ya, daun talas memiliki ciri
khas tersendiri dengan warnanya yang hijau, bentuknya yang agak membulat
seperti bentuk love, dengan ukuran lembaran daun yang lumayan besar.
Satu ciri khas unik dari daun talas adalah sifatnya ketika
terkena air. Ketika terkena air, atau ditumpahi dengan air, daun talas ini
tidak akan basah. Jadi, air yang mengenainya akan langsung melewati daun tanpa
membasahi daun. Jadi, meski daun talas ini dibasahi, ia tak akan basah atau pun
meninggalkan jejak -jejak basah seperti di daun -daun lain pada umumnya.
Nah, karena ciri khasnya inilah, muncul peribahasa “bagai
air di daun talas” yang artinya orang yang tidak punya pendirian. Ia
akan sangat mudah berubah dan tidak bisa memegang teguh pendirian atau suatu
hal. Tidak ada bekas -bekas atau jejak tertentu dari apa yang ia katakan. Ia
bisa mengubah pendiriannya akan sesuatu, kapan saja tanpa bekas atau tanpa
pikir panjang.
Jadi, peribahasa ini digunakan untuk menyebut orang yang
kata -katanya sungguh tidak bisa dipegang. Kenapa? Ini karena meski pun ia
sudah berkata suatu hal, kata -kata itu bisa dengan mudah ditariknya tanpa ada
rasa ragu.
Peribahasa lain yang serupa
Peribahasa bagai air di daun talas ini juga terkadang
disebut “ibarat air di daun keladi”. Kedua peribahasa ini memiliki makna
yang pada dasarnya sama. Lagi pula, daun talas dan daun keladi adalah nama
alias atau nama lain, sehingga yang dimaksud dari kedua peribahasa ini sama
saja artinya.
Ya, jika kamu adalah penyuka lagu -lagu klasik atau tembang
kenangan, kamu mungkin pernah mendengar lirik lagu yang menggunakan peribahasa
ini. Kira -kira, seperti ini liriknya “Ibarat air di daun keladi. Walaupun
teregenang tetapi tak meninggalkan bekas. Pabila tersentuh, dahannya pun
bergoyang, air pun tertumpah tercurah habis, tak tinggal lagi …”